Jangan
Bercita – cita Menjadi Kaya
Janganlah
engkau bercita – cita menjadi kaya wahai orang – orang fakir, karena bisa jadi
kekayaanmu menjadi sebab kebinasaanmu. Kekayaanmu bisa menjadi sebab
berpalingnya engkau dari Allah SWT, kekayaanmu bisa menjadi sebab lalainya
engkau terhadap Allah SWT. Dan janganlah engkau bercita – cita untuk sehat
wahai orang yang sakit, boleh jadi kesehatanmu menjadi sebab kebinasaanmu.
Hendaknya engkau menerima takdir yang menyertaimu, janganlah engkau meminta
lebih darinya. Allah SWT memberikan apa saja kepadamu disebabkan oleh
permintaanmu yang bercampur dengan kotoran dan kebencian. Hendaklah engkau
meminta ampunan dan keselamatan di dunia dan di akhirat dalam doamu. Janganlah
memilih – milih dan sombong terhadap Allah SWT karena itu dapat melemahkanmu. Dia bisa menghancurkanmu dan menyiksamu, maka janganlah
menyombongkan kemudahan, kekuatan, dan kemudaanmu. Ketahuilah bahwa
sesungguhnya siksa-Nya amat pedih.
Betapa celakanya engkau , lidahmu muslim tetapi hatimu bertentangan
dengan apa yang engkau ucapkan. Ucapanmu muslim sedangkan perbuatanmu tidak.
Engkau muslim ketika di tengah – tengah khalayak ramai, tetapi dalam keadaan
sepi tidak demikian. Tahukah engkau bahwa jika engkau Shalat, puasa, dan
melakukan segala amal shalih tetapi bukan untuk mencari ridha Allah SWT,
berarti engkau munafik, dan ketahuilah bahwa orang munafik itu jauh dari Allah
SWT. Maka bertaubatlah sekarang juga kepada Allah SWT dari seluruh ucapan,
perbuatan, dan tujuan – tujuan yang hina.
Para kekasih Allah itu tidak pernah memamerkan amal
perbuatan mereka. Mereka adalah orang – orang yang meraih keberhasilan, mereka
adalah orang – orang yang menerima apa adanya, mereka hanya mengesakan Allah
SWT, ikhlas, dan bersabar atas segala ujian yang menimpanya serta bersyukur
atas segala kenikmatan yang didapatkannya. Lidah dan hati mereka selalu
berdzikir. Wajah mereka tersenyum bila disakiti manusia. Raja – raja adalah
orang yang asing di hadapan mereka. Semua manusia di muka bumi ini ibarat
mayat, lemah, sakit, dan miskin. Surga merindukan mereka dan neraka bisa padam
karenanya. Di antara keduanya tidak ada bumi, langit, maupun tempat tinggal.
Tujuan mereka sangat jelas, yakni hanya menuju satu arah. Mereka berjalan
bersama dunia dan penghuninya pada mulanya, tetapi kemudian mereka berjalan
bersama pemelihara dunia dan akhirat. Sampailah mereka kepada-Nya dan berhasil
berteman menelusuri jalan karena mereka telah bertemu dengan-Nya dengan hati
mereka. Pintu antara diri mereka dengan Dia telah berhasil mereka buka. Mereka
kosong dari selain-Nya dan mereka selalu bersama-Nya, dan Dia mengingat mereka
selagi mereka mengingat-Nya.
“Maka ingatlah
kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah
kamu ingkar kepada-Ku”
(Q.S. Al – Baqarah :
152)
Karena ingin diingat
oleh-Nya maka mereka selalu berdzikir kepada-Nya.
Komentar
Posting Komentar